Ada banyak golongan atau keluarga
mikrokontroler di dunia. Secara global yang sering diketahui penggolongan
diambil berdasarkan dari Arsitektur dan jumlah kemampuan mengolah data. Dari 2
penggolongan tersebut masih dibagi lagi. Untuk lebih mudahnya sebagai berikut:
1.
Arsitektur, dibagi :
a. Complex Instruction Set Computing (CISC)
b. Reduced Instruction Set Computing (RISC)
a. Complex Instruction Set Computing (CISC)
b. Reduced Instruction Set Computing (RISC)
2.
Kemampuan
mengolah data yang sering dijumpai, dibagi :
a. 8-bit
b. 32-bit
a. 8-bit
b. 32-bit
Di
teknologi saat ini, yang sering digunakan untuk mikrokontroler yaitu Arsitektur
RISC. Untuk CISC hampir tidak ditemukan.
Arsitektur
RISC sudah dipakai sejak dikembangkan mikrokontroler 8-bit AVR yang
dikembangkan oleh Atmel (sekarang Microchips) dan mereka menamakan dengan AVR
RISC Architecture. RISC masih dipakai sampai di dalam teknologi terbaru yaitu
mikrokontroler 32-bit ARM yang dikembangkan oleh ARM Holding.
Mikrokontroler
yang mudah ditemukan di Indonesia yaitu AVR dan sebagian mikrokontroler ARM.
Oleh karena itu, pembahasan mikrokontroler akan dibatasi hanya keluarga AVR dan
ARM.
Mikrokontroler
AVR
Mikrokontroler
AVR tersebut dikembangkan oleh Atmel (Microchip) mempunyai kemampuan mengolah
data 8-bit. Mikrokontroler AVR sangat familiar di Indonesia sampai sekarang. Karena
mikrokontroler AVR memiliki kemampuan yang tinggi dengan fitur yang lebih lengkap.
Mikrokontroler
AVR yang ada di Indonesia yaitu keluarga Atmega dan PIC seperti Atmega8,
Atmega16, Atmega32, Atmega328, Atmega1280, PIC16F84, PIC16F628, dan masih
banyak lagi. Untuk fitur yang dimiliki Mikrokontroler AVR kurang lebih sebagai
berikut :
1.
Analog
to Digital Converter (ADC).
2.
Interrupt.
3.
Universal
Synchronous Asyinchronous Receiver Transmitter (USART) Communication.
4.
Inter
Integrated Circuit (I2C) Communication.
5.
Serial
Peripheral Interface (SPI) Communication.
6.
Timer.
7.
Electrically
Erasable Programmable Read Only Memory (EEPROM).
Dengan fitur
tersebut cukup untuk digunakan sistem dengan ukuran kecil sampai menengah. Dan
dengan fitur yang cukup lengkap tersebut banyak yang mengembangkan untuk
modul-modul belajar bagi pemula.
Modul belajar
mikrokontroler AVR yang sangat terkenal yaitu keluarga Arduino antara lain
Arduino Uno, Arduino Mega, Arduino Nano, Arduino Micro dan masih banyak tipe
lain
Arduino adalah
modul mikrokontroler yang awal pengembangannya menggunakan chip mikrokontroler
AVR. Dengan sedikit modifikasi didalam chip untuk dapat diprogram melalui pin
UART dan langsung dari software Arduino IDE
Oleh karena itu,
di dalam blog ini untuk memudahkan dalam belajar mikrokontroler AVR akan
menggunakan modul keluarga Arduino
Langkah pertama
yaitu dengan menginstal software Arduino IDE untuk membuat program
Untuk mengetahui
spesfikasi dan fitur yang dimiliki beberapa tipe arduino dapat dibuka link
berikut:
Beberapa
program sederhana arduino:
1.
Led
kedip (Blink Led)
2.
Display
LCD
3.
Komunikasi
UART dengan Komputer
Mikrokontroler
ARM
Mikrokontroler
ARM yang dikembangkan oleh ARM Holding memiliki kemampuan proses data 32-bit
sehingga lebih cepat dari AVR. Mikrokontroler ARM merupakan teknologi terbaru
dan yang lagi naik daun. Karena dengan kecepatan proses data yang lebih besar
juga dibekali kecepatan yang berkali-kali lipat lebih tinggi dari AVR
Bahkan
dalam aplikasinya, mikrokontroler ARM menjadi control utama dalam Smartphone,
dan hampir setiap barang elektronik yang otomatis maupun semi otomatis
menggunakan chip mikrokontroler ARM. Oleh karena itu, mikrokontroler ARM sangat
hangat dikembangkan saat ini.
Mikrokontroler
ARM yang dapat dijumpai di Indonesia yaitu keluarga STM32 yang dikeluarkan oleh
ST Microelectronics. Karena hanya ST Microelectronics yang membuat modul
Evaluation Board STM32 yang sampai di Indonesia untuk mempelajari
mikrokontroler ARM.
Eksistensi
STM32 akan sedikit mengurangi keberadaan AVR yang dianggap sudah teknologi lama
dan ketinggalan jaman. Meskipun STM32 karena teknologi baru, harga di Indonesia
masih cukup tinggi untuk dibandingkan dengan AVR.
Tetapi
ada kepuasan tersendiri, jika digunakan untuk sistem yang lebih komplek, karena
didukung kecepatan yang lebih tinggi berkali-kali lipat dari AVR.
Di
Indonesia, masih sedikit tutorial cara memprogram mikrokontroler ARM STM32. Selain
ARM merupakan teknologi baru, pemrogramannya sedikit butuh usaha lebih dalam
pengaturan awal dan memahami karakteristiknya.
Untuk
itu blog ini akan membahas cara memprogram ARM STM32 menggunakan software yang
dikembangkan ST Microelectronic yaitu STM32CubeMx untuk setup awal dan Atholic
True Strudio untuk membuat program atau Keil uVision yang merupakan software program
pihak ketiga.
Langkah-langkah
instalasi software sebagai berikut:
1.
STM32CubeMx
2.
Atholic
True Studio
3.
Keil
uVision
Note:
pilih salah satu diantara Atholic atau Keil. Sebagai pertimbangan dalam
memilih, baca post Atholic vs Keil
Untuk
hardware yang akan digunakan supaya lebih mudah dengan menggunakan modul jadi
antara lain:
1.
STM32F103
Blue Pill, modul paling murah. Untuk lihat spesifikasi click [di sini].
2.
STM32VLDiscovery,
modul Evaluation Board ST Microelectronik. Click [di sini].
3.
STM32F4Discovery,
modul Evaluation Board ST Microelekctonik. Click [di sini].
Beberapa
program sederhana sebagai awal belajar :
1.
Led
kedip (Blink Led)
2.
Display
LCD
3.
Komunikasi
UART dengan komputer
Selain
kedua keluarga mikrokontroler di atas, masih banyak keluarga mikrokontroler
lain tetapi tidak akan dibahas karena di Indonesia hampir tidak ditemukan chip
selain kedua keluarga mikrokontroler di atas.
Semoga
bermanfaat….
Komentar
Posting Komentar